Kita Perlu Bercanda

Siapa yang tak menginginkan uang? Saya pun mau. Siapa yang tak ingin sejahtera? Saya pun mau. Dan satu lagi, siapa yang tak ingin mulia? Saya sangat berharap mendapatkannya.

Namun setara dengan kisah pengalaman saya, semua pencapaian hal itu perlu proses yang panjang, dan tak mudah. Di dalam penuh dengan keseriusan dan kedisplinan tinggi serta fokus yang berkelanjutan.

Layaknya sebuah bahasa pemrograman yang diberikan kepada sebuah robot. Semua diawali dengan 'Start' dan diakhiri dengan 'Terminated'. Dalam hal ini saya tidak ingin berdebat tentang istilah mana yang setara dengan 'Start' dan istilah mana yang setara dengan 'Terminated'. Intinya saya berharap Anda mengerti dengan apa yang saya maksud.

Kembali ke judul tulisan. Hanya kadang saya kurang sadar, bahwa saya tidak suka dengan sebuah keteraturan. Secara prinsip, semua dijalani secara nikmat. Pikiran nyaman. Hati lega. Tanpa tekanan dengan makna sebenarnya, karena tekanan tidak menjadi tekanan jika cerdas menyiasati paradigma.

Hidup adalah bercanda. Tapi berbeda bagi mereka yang berkata 'cinta tidak sebercanda itu'. Kupas mendalam, jangan dangkal.

Saya sadar tulisan ini tidak fokus, namun saya ingin menyampaikan jika bercanda itu perlu. Mencandai makna-makna kehidupan yang diberikan Tuhan. Bukan untuk orang lain, tapi untuk diri sendiri.

Tak semua harus ditanggapi dengan serius. Semua itu bercanda, hadapi dengan candaan. Karena saya itu sok idealis kok. Dan saya juga sering dibikin pusing oleh kehidupan.

Berkah untuk semua.

Post a Comment