Tutorial Membuat Rak Sepatu


Bahan Yang Dipersiapkan 

Rak sepatu yang dibuat erbahan dasar besi siku berlubang. Ia membeli sebanyak 4 buah besi siku berlubang dengan panjang masing-masing 3 meter. Selain itu, perlu dipersiapkan komponen lainnya seperti kunci siku dan mur baut.


Berawal Hobi Ilustrasi, Kini Jadi Profesi

Lintang Larasati Pratiwi, tak ubahnya seperti penulis dan ilustrator lainnya. Bedanya, ia menyadari pentingnya menyediakan karya berupa bacaan bergambar kepada anak-anak usia belia. Dengan menggandeng penerbit yang sevisi dengannya, ia tak mundur untuk terus konsisten membuat tulisan mendidik dengan kemasan cerita fiksi di dalam karyanya.

Perempuan kelahiran Wonosobo 21 Agustus 1992 ini kini tinggal di Kota Batu, sebuah kawasan yang menjadi kediaman seusai dirinya menempuh kuliah Universitas Neger Malang jurusan Desain Komunikasi Visual di Kota Malang.

Anak pertama dari pasangan Mudjab Widjaya dan Widayati Sri Wulandari ini sempat mendapat apresiasi dari pemerhati anak yakni Kak Seto, Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Sirait Merdeka, bahkan dari Mensos Khofifah Indar Parawansa saat pertemuan ketiganya dengan Lintang di acara Kongres Anak Indonesia ke-13.

Lintang yakin, tumbuh kembang anak tak lepas dari konsumsi apa yang dirasakan saat itu. Dan dari karyanya tersebut, Lintang optimis bakal memberikan suguhan pas sesuai dengan selera anak-anak berusia belia agar memiliki kepribadian serta pemikiran yang positif hingga dewasa.

Hati-hati Bagi Anda Pengguna Paket Internet

Hati-hati bagi Anda pengguna Simpati Telkomsel. 

Saya pengguna Simpati Telkomsel dengan Paket Loop. Saya pergunakan untuk kebtuhan internet modem dan data handphone. 

Jika Anda menggunakan paket internet 6 Gigabyte, dengan iming-iming bonus sebesar 5 Gigabyte pada pukul 00.00 hingga 09.00 jangan sampai terjebak dengan sistem Telkomsel Simpati Loop.

Seperti yang Anda lihat pada gambar, perhatikan angka waktu yang berbeda yang sikirim oleh USSD Telkomsel Simpati Loop. SMS Telkomsel Simpati Loop ini saya terima pukul 08:02:07. Namun pada sms, Telkomsel Simpati Loop menunjukkan angka 09:00:03. Dan langsung menerapkan penggunaan data reguler saya, dan langsung habis.

Saya sangat menyayangkan hal ini. 600 Megabyte habis. Mudah-mudahan hanya saya saja yang mengalami hal ini. Kehilangan 35.000 untuk keuntungan Simpati Telkomsel Loop. Namun bagaimana yang mengalami hal yang sama hingga ribuan bahkan ratusan ribu? Berapa orang yang telah dirugikan.

Dan bagi Anda yang demam internet, harap rajin memeriksa sms pemberitahuan. Walaupun asumsi kita sudah sesuai dengan syarat dan keentuan berlaku, terkadang sistem yg terdapat pada operator selular bisa saja terjadi di luar prediksi kita.

Terima kasih.

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10203683666763423&substory_index=0&id=1569916124&ref=bookmark

Kita Perlu Bercanda

Siapa yang tak menginginkan uang? Saya pun mau. Siapa yang tak ingin sejahtera? Saya pun mau. Dan satu lagi, siapa yang tak ingin mulia? Saya sangat berharap mendapatkannya.

Namun setara dengan kisah pengalaman saya, semua pencapaian hal itu perlu proses yang panjang, dan tak mudah. Di dalam penuh dengan keseriusan dan kedisplinan tinggi serta fokus yang berkelanjutan.

Layaknya sebuah bahasa pemrograman yang diberikan kepada sebuah robot. Semua diawali dengan 'Start' dan diakhiri dengan 'Terminated'. Dalam hal ini saya tidak ingin berdebat tentang istilah mana yang setara dengan 'Start' dan istilah mana yang setara dengan 'Terminated'. Intinya saya berharap Anda mengerti dengan apa yang saya maksud.

Kembali ke judul tulisan. Hanya kadang saya kurang sadar, bahwa saya tidak suka dengan sebuah keteraturan. Secara prinsip, semua dijalani secara nikmat. Pikiran nyaman. Hati lega. Tanpa tekanan dengan makna sebenarnya, karena tekanan tidak menjadi tekanan jika cerdas menyiasati paradigma.

Hidup adalah bercanda. Tapi berbeda bagi mereka yang berkata 'cinta tidak sebercanda itu'. Kupas mendalam, jangan dangkal.

Saya sadar tulisan ini tidak fokus, namun saya ingin menyampaikan jika bercanda itu perlu. Mencandai makna-makna kehidupan yang diberikan Tuhan. Bukan untuk orang lain, tapi untuk diri sendiri.

Tak semua harus ditanggapi dengan serius. Semua itu bercanda, hadapi dengan candaan. Karena saya itu sok idealis kok. Dan saya juga sering dibikin pusing oleh kehidupan.

Berkah untuk semua.

Saat Wartawan Korbankan Semua Demi Berita

Pekerjaan yang mengharuskan turun ke lapangan memang mau tidak mau harus dihadapkan dengan banyak resiko dan tantangan juga ketrampilan dalam mengolah waktu, pikiran, dan tenaga . Hal ini sama terjadi dengan profesi jurnalis atau wartawan.

Pengambilan data, audio visual, hingga konfirmasi ke narasumber mengharuskan tiap detik dari jam kerja wartawan dilakukan di jalanan. Hanya untuk beberapa tujuan, diantaranya mendapatkan pemberitaan yang sebenar-benarnya. Bukan 'apa kata orang'.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pekerja lapangan. Stamina, kondisi fisik, mood, finansial, kebutuhan bahan (data, audio visual), batas deadline.

Yang mana dari faktor-faktor tersebut saling berkaitan. Ketidakstabilan wartawan di lapangan diakibatkan karena salah satu atau lebih dari faktor tersebut mengalami gangguan.

Namun, bagi sebagian pekerja seni jurnalis ini cenderung menabrak atau mengabaikan dengan 'mematikan rasa' salah satu faktor tersebut untuk mewujudkan tujuan yang lebih besar. Yakni sebuah pemberitaan yang faktual. Pencarian berita tidak lagi bukan sebuah pekerjaan pabrikan, namun menjadi sebuah kebutuhan diri sendiri sebagai tanggung jawab moral untuk masyarakat.

Terkait dengan hal itu, walaupun dalam segi 'reward' dengan kondisi kerja yang semacam itu, dengan resiko yang sedemikian banyak, terkadang si wartawan tidak menyadari apa yang seharusnya mereka dapatkan. Hal ini menjadi terasa saat salah satu faktor di atas benar-benar dalam kondisi kritis.

Kecelakaan, pengancaman, jatuh sakit, kehilangan barang. Semua resiko kami.

Siapapun itu, perhatikanlah kami. :-)

Mahasiswa Indramayu, Merasa Tertolong Dengan Form A5

Nur Hidayat - Pengaju Form A5

Kota Malang - Kehadiran Form A5 yang diperuntukkan bagi calon pemilih yang ada sedang di daerah perantauan terbilang cukup efektif untuk mendongkrak prosentasi pemilih dari angka golput.

Salah satu yang merasakan dampak kehadiran A5 adalah Nur Hidayat, seorang mahasiswa semester 8 asal Indramayu, Jawa Barat yang tengah mengenyam pendidikan di salah satu Perguruan Tinggi yang ada di kawasan Kota Malang. Ia akhirnya bisa turut berpartisipasi dalam pilpres mendatang setelah sempat tidak turut mencoblos dalam Pemilihan Legislatif 9 April 2014.

"Saya baru tahu adanya form A5 setelah mengetahui adanya sosialisasi KPU di kampus. Namun saat itu telat dan tidak bisa mengikuti Pileg.", ujar mahasiswa jurusan Komunikasi itu.

Antusias warga perantau, terutama para mahasiswa di Kota Malang memang terlihat saat membludaknya pengajuan form A5 di KPUD Kota Malang 29 Juni lalu. Namun walaupun KPUD telah menetapkan tenggang waktu pengajuan hingga tanggal 29, para mahasiswa masih diberi toleransi bagi mereka yang benar-benar ingin terlibat dalam pesta demokrasi mendatang.

"Rencananya form A5 akan saya tukarkan di Kelurahan Tlogomas, sesuai dengan instruksi yang tertulis dalam surat yang saya terima.", imbuhnya.

Walaupun begitu, KPUD Kota Malang tetap akan melakukan langkah preventif untuk mengantisipasi adanya indikasi mobilisasi massa yang dilakukan pihak tak bertanggung jawab. Salah satunya dengan memberikan syarat bagi pengaju form A5 yakni KTP dan KTM bagi mereka yang berstatus mahasiswa. Bagi perantau yang statusnya bekerja maka dibutuhkan Surat Kerja dari perusahaan tempatnya bekerja.


Lowokwaru, Kota Malang - Tak lama masuk bulan puasa, kepolisian menguak perusahaan tanpa izin yang memproduksi ratusan pucuk senapan angin di kawasan Kota Malang.

Penemuan tersebut terjadi di Jalan Candi Telaga Wangi No.76 Rt.04 Rw.01 Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru. Yang mana sebuah rumah tingkat dua ternyata sejak tahun 2011 telah memproduksi senapan angin tanpa mengantongi ijin operasi. Hal ini menjadi perhatian tersendiri di kalangan kepolisian lantaran terdapat 207 pucuk senapan angin ditemukan siap jual.

Tak tanggung-tanggung, semua hasil produksi itu disalurkan ke berbagai tempat di luar jawa seperti Kalimantan, Sulawesi dan Lampung. Walaupun tiap pucuk senapan hanya memiliki kaliber 4,5mm namun dengan penampilan senapan yang menyerupai senjata api berpotensi disalahgunakan pemiliknya.

Berbagai model diperlihatkan Kasubag Humas Polres Malang Kota AKP. Dwiko Gunawan didampingi Kapolsek serta Kanit Reskrim Polsekta Lowokwaru. Model-model tersebut antara lain seperti umumnya senapan angin, ada yang terlihat seperti senjata api laras panjang bercorak, bahkan ada yang memiliki bentuk layaknya senjata mutakhir dengan alat kedap suara dipucuknya.


Selain ratusan pucuk siap pakai, juga terdapat 157 pucuk senapan angin yang belum dirakit. Karena antara gagang dan bagian-bagian lainnya masih terpisah dan terdapat dalam kardus bertuliskan Amazon. Sedangkan peralatan yang digunakan untuk membuat senapan tersebut turut diamankan kepolisian seperti tabung oksigen dan peralatan tukang lainnya.

Sementara itu, Djuli, yang tak lain adalah pemilk usaha melalui keterangan kepolisian mengaku mampu memproduksi dua senapan dalam sehari. Sedangkan dalam pemasarannya Djuli memanfaatkan jejaring sosial hingga mencapai konsumennya.

Pemilik usaha dijerat dengan Pasal 1 ayat 1 Undang-undang Darurat No.12 Tahun 1951, juga dijerat dengan Pasal 120 ayat 1 Undang-undang Industri No.3 Tahun 2014.